Tanggal 5 januari kemaren saya sudah membuat berita tentang gurita gurita yang kepalanya mirip manusia yang telah menggemparkan kota padang tempat kelahiranku. Tetapi berita nya saya copas dari beberapa sumber. Bagi yang belum baca atau pengen lihat fotonya silahkan lihat disini.
Kali ini saya akan mecoba menceritakan cerita aslinya. Karena ketika saya mencoba mencari informasi tentang hal ini cerita yang saya dapat simpang siur dan terkadang tidak saling mnyambung. Sekedar info saya asli Padang tapi saat ini saya sedang kuliah di Jogja, jadi saya tidak bisa melihat, mendapatkan cerita dan fotonya langsung. Sayang banget ya.
Mama saya ke tempat Ita, sang penemu gurita ini bersama tante saya. Dan beliau langsung ngobrol dengan Ita, maota lamak kalau kata orang padang. Dan kemudian beliau menceritakannya kepada saya kemaren siang ketika beliau menelpon.
Suami dari ibu Ita bekerja pada kapal panangkap gurita di daerah Mentawai. Gurita ini nantinya akan di ekspor oleh perusahaan tempat dia bekerja, akan tetapi gurita yang untuk diekspor berukuran besar. Jadi sekitar 20 ekor gurita yang kecil dan tidak dapat diekspor di bawa pulang oleh suaminya untuk lauk dirumah. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh suaminya.
Gurita merupaka hewan laut yang memiliki struktur daging yang keras, jadi untuk mengolahnya harus direbus terlebih dahulu. Di saat ini lah semua peristiwa mengejutkan ini terjadi. Ketika ibu Ita merebus gurita ini dia melihat rambut di kuali tempat merebus, dan dia mencabuti rambut tersebut.
Alangkah terkejutnya ibu Ita ini ketika melihat salah satu dari gurita tersebut kepalanya mirip dengan manusia. Kemudian dia mengeluarkan gurita tersebut dari kualinya. Saat Dikeluarkan ita mendengar suara tangisan yang ternyata suara tersebut berasal dari gurita tersebut. Dan dari mata gurita tersebut mengeluarkan air mata.
Tidak seperti yang banyak di informasikan ukuran dari gurita ini sangat kecil. Kepalanya hanya sebesar bola pimpong dan panjangnya mulai dari kepala sampai ujung kaki sekitar 20 cm. Ada cerita lucu tentang hal ini. Jadi waktu orangtua saya sedang bercerita dengan ibu Ita ada seseorang yang tiba2 datang dan berkata "guritanya kok kecil, katanya besar, yang besarnya mana?". Salah seorang saudara ibu Ita ini berkata "di sumur". Padahalkan guritanya cuma satu. saya ngakak mendengar ortu saya bercrita tentang hal ini.
Sekian saja cerita dari saya, semoga bermanfaat. Silahkan anda ambil hikmah dari kejadian ini.
Kali ini saya akan mecoba menceritakan cerita aslinya. Karena ketika saya mencoba mencari informasi tentang hal ini cerita yang saya dapat simpang siur dan terkadang tidak saling mnyambung. Sekedar info saya asli Padang tapi saat ini saya sedang kuliah di Jogja, jadi saya tidak bisa melihat, mendapatkan cerita dan fotonya langsung. Sayang banget ya.
Mama saya ke tempat Ita, sang penemu gurita ini bersama tante saya. Dan beliau langsung ngobrol dengan Ita, maota lamak kalau kata orang padang. Dan kemudian beliau menceritakannya kepada saya kemaren siang ketika beliau menelpon.
Suami dari ibu Ita bekerja pada kapal panangkap gurita di daerah Mentawai. Gurita ini nantinya akan di ekspor oleh perusahaan tempat dia bekerja, akan tetapi gurita yang untuk diekspor berukuran besar. Jadi sekitar 20 ekor gurita yang kecil dan tidak dapat diekspor di bawa pulang oleh suaminya untuk lauk dirumah. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh suaminya.
Gurita merupaka hewan laut yang memiliki struktur daging yang keras, jadi untuk mengolahnya harus direbus terlebih dahulu. Di saat ini lah semua peristiwa mengejutkan ini terjadi. Ketika ibu Ita merebus gurita ini dia melihat rambut di kuali tempat merebus, dan dia mencabuti rambut tersebut.
Alangkah terkejutnya ibu Ita ini ketika melihat salah satu dari gurita tersebut kepalanya mirip dengan manusia. Kemudian dia mengeluarkan gurita tersebut dari kualinya. Saat Dikeluarkan ita mendengar suara tangisan yang ternyata suara tersebut berasal dari gurita tersebut. Dan dari mata gurita tersebut mengeluarkan air mata.
Tidak seperti yang banyak di informasikan ukuran dari gurita ini sangat kecil. Kepalanya hanya sebesar bola pimpong dan panjangnya mulai dari kepala sampai ujung kaki sekitar 20 cm. Ada cerita lucu tentang hal ini. Jadi waktu orangtua saya sedang bercerita dengan ibu Ita ada seseorang yang tiba2 datang dan berkata "guritanya kok kecil, katanya besar, yang besarnya mana?". Salah seorang saudara ibu Ita ini berkata "di sumur". Padahalkan guritanya cuma satu. saya ngakak mendengar ortu saya bercrita tentang hal ini.
Sekian saja cerita dari saya, semoga bermanfaat. Silahkan anda ambil hikmah dari kejadian ini.
6 komentar:
Satu lagi bukti kekuasaan Tuhan...siapa yang masih mau menyangkal?
Weleh2....
Tapi saya masih memikirkan sampai sekarang....
KEnapa harus direbus....
T_________________T
mening gw angkat jadi ade gw ,huehehehee
Pelik ya.... So apa kejadaian seterusnya?
nice posting bro... btw... blognya kok gak ada shoutbox-nya
ow, gitu thoo. trus sekarang guritanya di kubur ato di awetin?
Wew,, ini lah kekuasaan Tuhan dalam hal penciptaan..
Nice info bos..
thanks
salam...
belajar dan berbagi
Posting Komentar